Senin, 13 Agustus 2012

Revitalisasi Komite Sekolah


REVITALISASI PERAN KOMITE SEKOLAH

Dari sekian banyak pemberitaan tentang pendidikan di media, tak  banyak kita jumpai  tulisan tentang peranan Komite Sekolah di tiap satuan pendidikan. Bahkan para pengamat pendidikan pun seperti enggan mendiskusikannya. Padahal dalam Renstra Departemen Pendidikan Nasional terdahulu (2005 – 2009) telah ditetapkan tonggak kunci keberhasilan pembangunan pendidikan (key milestones), antara lain berfungsinya Komite Sekolah. Dari aspek legal, keberadaan Komite Sekolah telah diperkuat dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XV pasal 56.

Secara kualitatif, patut diakui bahwa keberadaan Komite Sekolah/Madrasah belum sepenuhnya dapat mendorong peningkatan mutu layanan pendidikan. Salah satu faktor penyebabnya antara lain karena kurangnya pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan tentang kedudukan, peran dan fungsi Komite Sekolah.

Dalam paradigma lama, hubungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dipandang sebagai institusi yang terpisah-pisah. Pihak keluarga dan masyarakat dipandang tabu untuk ikut campur tangan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Apalagi sampai masuk ke wilayah kewenangan profesional para guru.

Namun dalam paradigma Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) beranggapan bahwa jalan satu-satunya yang terdekat menuju peningkatan mutu dan relevansi adalah dengan demokratisasi, partisipasi dan akuntabilitas pendidikan. Kepala sekolah, guru dan masyarakat (stakeholder) adalah pelaku utama dan terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Terlepas dari kurangnya pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan tentang kedudukan, peran dan fungsi Komite Sekolah, maka secara mendesak perlu upaya nyata Komite Sekolah di tiap satuan pendidikan untuk melakukan revitalisasi peran dan fungsinya.

PERAN DAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH
Merujuk pada Kepmendiknas No. 014/U/2002, maka peran yang dijalankan komite sekolah adalah sebagai pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan, lembaga pendukung (supporting agency) baik yang bersifat finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam peyelenggaraan pendidikan, sebagai lembaga pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparasi pendidikan serta sebagai lembaga mediator (mediator agency) antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan.

Dan untuk menjalankan peran tersebut, Komite Sekolah memiliki fungsi diantaranya adalah untuk mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, melakukan kerjasama dengan masyarakat ( perorangan/organisasi/dunia usaha dan industri dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu ), menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat, memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan menngenai kebijakan dan program pendidikan, Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah ( sekarang RKAS), kriteria kinerja satuan pendidikan, kriteria tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan serta hal-hal yang terkait dengan pendidikan

REVITALISASI KOMITE SEKOLAH
Revitalisasi organisasi adalah upaya perubahan organisasi yang bertujuan untuk memacu pertumbuhan organisasi dengan cara menselaraskan organisasi dengan lingkungannya. Dalam konteks ini revitalisasi komite sekolah bertujuan agar peran dan fungsi komite sekolah dapat tercapai dengan baik serta mampu menselaraskan dengan lingkungan.

Menurut Gouillart dan Kelly (1995) keselarasan organisasi dengan lingkungannya, dapat dilakukan dengan 3 (tiga) pendekatan, yaitu :
1.    Strategi Mencapai Fokus Pasar ( Achievement Market Focus )
Melalui pendekatan ini, komite sekolah harus berupaya menghubungkan dan menselaraskan organisasi secara keseluruhan pada lingkungannya dengan memusatkan pada kepentingan internal dan eksternal organisasi, mengenali para pengguna jasa serta memahami kebutuhan mereka yang harus dipenuhi organisasi, memanfaatkan input secara optimal untuk perbaikan strategi organisasi.

Pengalaman pada organisasi bisnis, mereka melakukan pertemuan dengan para pengguna jasa/pelanggan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka       (Champy : 2005) Dalam kaitan ini komite sekolah dapat melakukan dialog dengan pihak sekolah, orang tua, alumni atau pemangku kepentingan pendidikan. Namun realitas di tiap satuan pendidikan hal tersebut masih terbatas pada even-even tertentu terutama yang ada kaitannya dengan biaya pendidikan

2.    Menciptakan Bisnis Baru ( Invent New Business )
Yaitu upaya menselaraskan core competency serta menciptakan peluang untuk pertumbuhan dan perbaikan organisasi. Kerjasama merupakan satu kebutuhan dan keharusan. Ini merupakan satu strategi untuk membangun organisasi (Dharma : 2002), karena kadangkala organisasi tidak memiliki kompetensi internal untuk membangun suatu bisnis baru.

Pendekatan yang kedua ini, sepengetahuan penulis jarang dilakukan oleh Komite Sekolah di tiap satuan pendidikan. Hal ini karena komite sekolah merupakan organisasi pelayanan publik yang bersifat sosial sehingga tidak dapat secara kaafah  mendukung kegiatan sekolah.

Meski demikian, jika melihat peran strategis komite sekolah, potensi yang dimiliki  anggota komite sekolah baik yang terkait dengan profesi, pekerjaan, pengalaman dan pengetahuan maka hal itu merupakan potensi yang dapat digali sebagai bentuk inovasi dalam menciptakan bisnis baru bagi sekolah

3.    Pemanfaatan Teknologi Informasi
Saat ini keterbukaan dan kemudahan penyebaran informasi merupakan kunci  untuk menggerakkan sebuah organisasi serta ussernya untuk mencapai suatu tujuan bersama (Champy:2002) sehingga memungkinkan terjadinya efisiensi dan efektivitas organisasi.

Di beberapa sekolah yang telah memanfaatkan keunggulan teknologi informasi, telah terbuka kran komunikasi antara siswa, guru dan sekolah. Tapi pemanfaatan untuk komunikasi antara orang tua, sekolah dan komite sekolah melaui dunia maya ini masih belum optimal dengan berbagai alasan yang beragam.

Amanat yang diemban oleh komite sekolah bisa jadi terlampau berat untuk dipikul oleh organisasi yang bersifat sosial. Namun perhatian, kepedulian masyarakat serta komitmen yang tinggi untuk memajukan dunia pendidikan dari pemangku kepentingan pendidikan serta pemerintah yang mengeluarkan regulasi akan sangat membantu proses  revitalisasi komite sekolah. Melalui revitaslisasi komite sekolah diharapkan dapat menghasilkan tatanan organisasi yang baik sehingga dapat menjalankan peran dan fugsinya dalam memajukan pendidikan. Semoga.

Panduan Analisis Butir Soal

Kegiatan menganalisis butir soal merupakan satu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis.Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996 : 308) (Selengkapnya silahkan baca di sini....)

Contoh Laporan Magang Kepengawasan

Pengawas sekolah sebagai salah satu pilar penjamin mutu pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan kriteria dan pengukuran. Melaksanakan pengukuran, dan mengevaluasi ketercapaian kinerja sekolah. (Selengkapnya lihat di sini....)

Instrumen Evaluasi Keterlaksanaan KTSP

Keterlaksanaan KTSP  seyogyanya dievaluasi tiap akhir tahun ajaran. Hal ini salah satu cara untuk menjamin mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu  instrumen evaluasi keterlaksanaan KTSP (sebagai alat bantu) bagi pihak-pihak yang memerlukan dirasa sangat perlu (Selengkapnya baca disini...)

Implementasi Dunia Usaha dan Industri di Sekolah

Ketidaksiapan lulusan SMK dalam melakukan pekerjaan yang ada di dunia kerja mempunyai efek domino terhadap industri pemakai, karena industi harus menyelenggaraan pendidikan di dalam industri untuk menyiapkan tenaga kerjanya. Dengan demikian pihak industri harus mengalokasikan biaya ekstra di luar biaya produksi.
(lihat selengkapnya di sini..)

Pembuka

Alhamdulillahirobbil'alamin, hari ini : Selasa, 14 Agustus 2012, blog saya yang terkait dengan pengawas sekolah telah saya rintis keberadaannya.Untuk itu dengan mengucap : Bismillahirrohmanirrohiim....saya akan berbagi dengan pembaca. Mohon bantuan, saran serta doa pembaca untuk perbaikan blog ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih